Best Practice : Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia

     Pembelajaran Bahasa Indonesia perlu dilaksanakan sesuai dengan perkembangan kognitif peserta didik. Bagi peserta didik kelas 4 SD, perkembangan kognitifnya sudah berkembang ke arah menganalisis suatu permasalahan. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia harus memiliki objek kajian yang mengarah pada suatu masalah agar peserta didik mampu menganalisis.
   Berdasarkan kondisi nyata yang terjadi di kelas IV SDN Jetis 01, masih ada beberapa peserta didik yang belum memahami tentang Lambang simbol Rambu lalu lintas dengan benar, sehingga hasil belajar peserta didik kelas IV menganalisis Lambang simbol Rambu lalu lintas.
     Hal ini dibuktikan dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia materi Lambang Simbol masih dibawah KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran).

Dari hasil refleksi guru dan diskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru, guru menemukan beberapa faktor yang menjadi latar belakang mengapa peserta didik ini masih mengalami kesulitan dalam memahami materi keragaman karakteristik individu diantaranya:

1. Proses pembelajaran yang dilakukan guru kurang inovatif, hanya menulis di papan tulis dan membagikan lembar kerja kepada peserta didik, sehingga materi pembelajaran tidak diingat dengan baik oleh peserta didik.
2. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang belum variatif, menyebabkan peserta didik cenderung merasa bosan dan ingin segera keluar/istirahat dan bermain.
3. Pemilihan media yang belum menarik, menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi pengurangan.
4. Kurang maksimal orang tua/wali murid dalam memberikan perhatian dan bimbingan belajar kepada anaknya.

Untuk penjelasan lebih detail silakan klik link di bawah ini,

Best Practice